Selasa, 20 September 2011

KONFIGURASI VLAN(REAL) MENGGUNAKAN PACKET TRACER(MENU)

Konfigurasi VLAN Real Menggunakan Packet Menu)

KONFIGURASI VLAN(REAL) DENGAN LEVEL ONE(WEB BASE)

Konfigurasi VLAN Menggunakan Level One(Web Based)

KONFIGURASI VLAN(REAL) DENGAN LEVEL ONE(TERMINAL)



A.       Tujuan
a.       Siswa dapat mengetahui konfigurasi VLAN melalui terminal pada perangkat switch level one
b.      Siswa dapat membuat  VLAN melalui terminal pada perangkat switch level one

B.      Pendahuluan
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

VLAN merupakan salah satu keunggulan dari fasilitas switch “pintar”. Dalam praktikumnya, setiap kelompok ditugaskan untuk mengkonfigurasi melalui 4 metode, yaitu melalui Packet Tracer, Web Based, Command Line, dan Hyperterminal.

Dalam praktikum ini, VLAN menggunakan switch level one dengan metode menu hyperterminal.

C.      Alat dan Bahan
a.       1 Unit level one manageable switch (termasuk kabel power)
b.      6 buah host VLAN
c.       1 buah host konfigurator
d.      6 buah kabel straight
e.      1 buah kabel serial

D.      Langkah kerja
Berikut adalah topologi real yang digunakan:

1.       Siapkan alat dan bahan.
2.       Hubungkan switch dengan konfigurator dengan menggunakan kabel serial.
3.       Pada konfigurator, jalankan aplikasi hyperterminal atau sejenisnya (gtk term dalam praktikum ini).
4.       Atur pada aplikasi tersebut, menggunakan port COM1 atau /dev/ttyS0 dan bitrate-nya 9600bps.
5.     Kemudian muncul tampilan login seperti berikut.
          6.     Masukkan username dan password (dalam praktikum ini menggunakan password default

                             7.  Setelah login sukses, maka akan muncul menu seperti berikut.

8.       Pilih pilihan ke-empat yaitu VLAN Configuration dengan menekan enter atau menekan tombol
9.    Pada pilihan selanjutnya pilih VLAN Configuration, tekan 1.



10.   Di menu selanjutnya terlihat bahwa VLAN masih dalam status disabled, edit dengan mengarahkan ke pilihan edit kemudian ubah nilai disabled menjadi enabled(portbased) dengan menekan spasi, dan kemudian simpan.

11.    Setelah memilih PortBased, kemudian pilih Add.
12.   Isi Group ID-nya kemudian atur port-port untuk VLAN ini. (Dalam praktikum VLAN 2 hanya menggunakan port 1,2,3).
13.       Pilih save kemudian Quit.
14.    Buat VLAN 3, caranya sama seperti membuat VLAN 2.

1.       Group ID-nya diisi dengan nilai 2.
2.       Port yang diaktifkan adalah 4,5,6.
3.       Quit kemudian save.
4.       Lakukan uji koneksi.

E.      Hasil Pengamatan
       a.  Host VLAN 2 (192.168.0.2/24) à Host VLAN 2 (192.168.0.3/24) = Reply


b.  Host VLAN 2 (192.168.0.2/24) à Host VLAN 3 (192.168.0.5/24) = Request Timed Out
        c.  Host VLAN 3 (192.168.0.6/24) à Host VLAN 3 (192.168.0.5/24) = Reply
       d.  Host VLAN 3 (192.168.0.6/24) à Host VLAN 2 (192.168.0.2/24) = Request Timed Out
F.      Kesimpulan
·         Dalam membuat VLAN dengan metode hyperterminal Command Line Interface terlihat seperti rumit, tetapi dalam kenyataannya tidak. Ini disebabkan karena modenya bersifat Text User Interface.






Senin, 12 September 2011

LAPORAN VLAN MENGGUNAKAN PACKET TRACER(MENU)



A.      Tujuan
    •   Mengetahui VLAN
    •   Dapat menerapkan VLAN pada manageable switch

B.      Pendahuluan
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

VLAN merupakan salah satu keunggulan dari fasilitas switch “pintar”. Dalam praktikumnya, setiap kelompok ditugaskan untuk mengkonfigurasi melalui 4 metode, yaitu melalui Packet Tracer, Web Based, Command Line, dan Hyperterminal.

C.      Alat dan Bahan
    •   1 Unit PC beserta aplikasi packet tracer.
    •   Alat tulis
    •   Topologi VLAN
D.      Langkah Kerja
Topologi 1

1.       Siapkan alat dan bahan.
2.       Jalankan program aplikasi packet tracer
            3.    Buatlah topologi seperti topologi 1.

4.       Atur IP pada setiap host, dengan mengklik host salah satunya.
VLAN 2
  - Host 1 : 192.168.1.1/24
    Interface 0/1
  - Host 2 : 192.168.1.2/24
    Interface 1/1

VLAN 3
  - Host 3 : 192.168.1.3/24
    Interface 2/1
  - Host 4 : 192.168.1.4/24
    Interface 3/1

            5.    Konfigurasi switch dengan menu mode, dengan men-double click switch.


6.       Buat VLAN 2 dengan memilih pilihan VLAN database, masukkan :
VLAN Number = 2
VLAN Name = VLAN002
7.       Buat VLAN 3 dengan memilih pilihan VLAN database, masukkan :
VLAN Number = 3
VLAN Name = VLAN003
 
8.     Untuk memasukkan beberapa interface port (Host yang terdaftar) pada VLAN 2, atur dengan memilih pilihan inteface 0/1 dan pilih pilihan “2” pada lookup VLAN. Cara ini juga berlaku untuk Host 2 yang masih dalam satu VLAN dengan host.

9.       Untuk memasukkan interface port pada VLAN 3, atur dengan memilih pilihan interface 2/1 dan pilih pilihan “3” pada lookup VLAN. Cara ini juga berlaku untuk Host 4 yang masih dalam satu VLAN dengan Host 3.

10.       Lakukan pengujian koneksi dari host VLAN 1 ke host  VLAN 2, dan sebaliknya

E. Hasil Pengamatan 
Ping dari 192.168.1.1 (VLAN 2)
Ping dari 192.168.1.1 à 192.168.1.2 (Terkoneksi)
Ping dari 192.168.1.1 à 192.168.1.3 (Request Timed Out)
Ping dari 192.168.1.1 à 192.168.1.4 (Request Timed Out)

Ping dari 192.168.1.3 (VLAN 3)
Ping dari 192.168.1.3 à 192.168.1.1 (Request Timed Out)
Ping dari 192.168.1.3 à 192.168.1.2 (Request Timed Out)
Ping dari 192.168.1.3 à 192.168.1.4 (Terkoneksi)



F.      Kesimpulan
-- VLAN merupakan fasiltas unggulan dari manageable switch.
-- Dengan menggunakan packet tracer, percobaan praktikum VLAN menjadi lebih mudah.
-- Setiap Host pada suatu VLAN tidak dapat terkoneksi dengan host yang terdapat pada VLAN lain, kecuali terhadap VLAN-nya itu sendiri.