Jumat, 02 Desember 2011

Laporan Akhir Semester Ganjil

Laporan Tugas Akhir(Topologi Rancangan)-Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 9

Laporan PPP 9(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 8

Laporan PPP 8(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 7

Laporan PPP 7(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 6

Laporan PPP 6(Hanifah Nurafifah

Laporan VTP Praktek 4

Laporan VTP 4(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 5

Laporan PPP 5(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 4

Laporan PPP 4(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 3

Laporan PPP 3(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 2

Laporan PPP 2(Hanifah Nurafifah

Laporan PPP Praktek 1

Laporan PPP 1(Hanifah Nurafifah

Laporan STP Praktek 3

Laporan STP 3(Hanifah Nurafifah

Laporan STP Praktek 2

Laporan STP 2(Hanifah Nurafifah

Laporan STP Praktek 1

Laporan STP 1(Hanifah Nurafifah

Laporan VTP Praktek 3

Laporan VTP 3(Hanifah Nurafifah

Laporan VTP Praktek 2

Laporan VTP 2(Hanifah Nurafifah

Laporan VTP Praktek 1

Laporan VTP 1(Hanifah Nurafifah

Selasa, 01 November 2011

PPP


PPP Protocol

PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
1.       PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2.      PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3.      Tidak ada batas transmission rate
4.      Keseimbangan load melalui multi-link
5.      LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
6.      PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
7.      PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text  PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
8.      NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.
Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.
PPP Protocol vs model OSI

Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP Protocol) dengan jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.
PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
1.       Yesting dan negosiasi Link
2.      Kompresi
3.      Authentication
4.      Deteksi error
Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan tetapi PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous termasuk:
1.       Serial asynchronous seperti dial-up
2.      ISDN
3.      Serial synchronous
4.      HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
1.       Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
2.      Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
3.      Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
Konfigurasi PPP protocol
Default protocol point-to-point untuk router Cisco adalah HDLC (High-Level Data Link Control) yang mana umum dipakai pada leased line seperti T1; T3 dll, akan tetapu HDLC tidak support authentication. KDLC adalah patennya Cisco jadi bukan standard industry, jadi hanya bisa dipakai sesame Cisco saja.
Bagaimana cara untuk enable PPP protocol? Berikut ini adalah implementasi PPP protocol:
Router# configure terminal
Router (config)# interface serial 0
Router (config-if) # encapsulation ppp
Router (config-if) # exit
PPP protocol diinisialisasi dan di enable pada interface serial 0. Langkah selanjutnya adalah men-set jenis authentication yang dipakai:
Router (config) # int s0
Router (config-if) # ppp authentication pap
Or you can use the CHAP authentication method.
Router (config-if) # ppp authentication chap
Router (config-if) # ^Z
Router # show int s0
CHAP direkomendasikan sebagai metoda authentication PPP protocol, yang memberikan suatu authentication terenkripsi dua arah yang mana lebih secure daripada PAP. Jika jalur sudah tersambung, kedua server di masing-2 ujung saling mengirim pesan ‘Challenge’. Segera setelah pesan ‘Challenge’ terkirim, sisi remote yang diujung akan merespon dengan fungsi ‘hash’ satu arah menggunakan Message Digest 5 (MD5) dengan memanfaatkan user dan password mesin local. Kedua sisi ujung router harus mempunyai konfigurasi yang sama dalam hal PPP protocol ini termasuk metoda authentication yang dipakai.
Router (config) # username router password cisco
Router (config) # interface serial 0
Router (config-if) # encapsulation ppp
Router (config-if) # ppp chap hostname router
Router (config-if) # ppp authentication chap
Cara konfigurasi authentication jika digunakan metoda CHAP bisa dijelaskan dalam diagram berikut:
PPP protocol - CHAP authenticatin
PPP protocol - CHAP authenticatin
  • Konfigurasi kedua router dengan username dan password
  • Username yang dipakai adalah hostname dari router remote
  • Password yang dikonfigurasikan haruslah klop sama
Jika authentication PAP dipakai, password akan dipakai dan dikirim dalam authentication process. Akan tetapi jika CHAP dipakai, password merupakan shared secret yang tidak dikirim dalam proses authentication.

http://www.sysneta.com/ppp-protocol
Sumber : 

Selasa, 20 September 2011

KONFIGURASI VLAN(REAL) MENGGUNAKAN PACKET TRACER(MENU)

Konfigurasi VLAN Real Menggunakan Packet Menu)

KONFIGURASI VLAN(REAL) DENGAN LEVEL ONE(WEB BASE)

Konfigurasi VLAN Menggunakan Level One(Web Based)

KONFIGURASI VLAN(REAL) DENGAN LEVEL ONE(TERMINAL)



A.       Tujuan
a.       Siswa dapat mengetahui konfigurasi VLAN melalui terminal pada perangkat switch level one
b.      Siswa dapat membuat  VLAN melalui terminal pada perangkat switch level one

B.      Pendahuluan
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

VLAN merupakan salah satu keunggulan dari fasilitas switch “pintar”. Dalam praktikumnya, setiap kelompok ditugaskan untuk mengkonfigurasi melalui 4 metode, yaitu melalui Packet Tracer, Web Based, Command Line, dan Hyperterminal.

Dalam praktikum ini, VLAN menggunakan switch level one dengan metode menu hyperterminal.

C.      Alat dan Bahan
a.       1 Unit level one manageable switch (termasuk kabel power)
b.      6 buah host VLAN
c.       1 buah host konfigurator
d.      6 buah kabel straight
e.      1 buah kabel serial

D.      Langkah kerja
Berikut adalah topologi real yang digunakan:

1.       Siapkan alat dan bahan.
2.       Hubungkan switch dengan konfigurator dengan menggunakan kabel serial.
3.       Pada konfigurator, jalankan aplikasi hyperterminal atau sejenisnya (gtk term dalam praktikum ini).
4.       Atur pada aplikasi tersebut, menggunakan port COM1 atau /dev/ttyS0 dan bitrate-nya 9600bps.
5.     Kemudian muncul tampilan login seperti berikut.
          6.     Masukkan username dan password (dalam praktikum ini menggunakan password default

                             7.  Setelah login sukses, maka akan muncul menu seperti berikut.

8.       Pilih pilihan ke-empat yaitu VLAN Configuration dengan menekan enter atau menekan tombol
9.    Pada pilihan selanjutnya pilih VLAN Configuration, tekan 1.



10.   Di menu selanjutnya terlihat bahwa VLAN masih dalam status disabled, edit dengan mengarahkan ke pilihan edit kemudian ubah nilai disabled menjadi enabled(portbased) dengan menekan spasi, dan kemudian simpan.

11.    Setelah memilih PortBased, kemudian pilih Add.
12.   Isi Group ID-nya kemudian atur port-port untuk VLAN ini. (Dalam praktikum VLAN 2 hanya menggunakan port 1,2,3).
13.       Pilih save kemudian Quit.
14.    Buat VLAN 3, caranya sama seperti membuat VLAN 2.

1.       Group ID-nya diisi dengan nilai 2.
2.       Port yang diaktifkan adalah 4,5,6.
3.       Quit kemudian save.
4.       Lakukan uji koneksi.

E.      Hasil Pengamatan
       a.  Host VLAN 2 (192.168.0.2/24) à Host VLAN 2 (192.168.0.3/24) = Reply


b.  Host VLAN 2 (192.168.0.2/24) à Host VLAN 3 (192.168.0.5/24) = Request Timed Out
        c.  Host VLAN 3 (192.168.0.6/24) à Host VLAN 3 (192.168.0.5/24) = Reply
       d.  Host VLAN 3 (192.168.0.6/24) à Host VLAN 2 (192.168.0.2/24) = Request Timed Out
F.      Kesimpulan
·         Dalam membuat VLAN dengan metode hyperterminal Command Line Interface terlihat seperti rumit, tetapi dalam kenyataannya tidak. Ini disebabkan karena modenya bersifat Text User Interface.






Senin, 12 September 2011

LAPORAN VLAN MENGGUNAKAN PACKET TRACER(MENU)



A.      Tujuan
    •   Mengetahui VLAN
    •   Dapat menerapkan VLAN pada manageable switch

B.      Pendahuluan
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

VLAN merupakan salah satu keunggulan dari fasilitas switch “pintar”. Dalam praktikumnya, setiap kelompok ditugaskan untuk mengkonfigurasi melalui 4 metode, yaitu melalui Packet Tracer, Web Based, Command Line, dan Hyperterminal.

C.      Alat dan Bahan
    •   1 Unit PC beserta aplikasi packet tracer.
    •   Alat tulis
    •   Topologi VLAN
D.      Langkah Kerja
Topologi 1

1.       Siapkan alat dan bahan.
2.       Jalankan program aplikasi packet tracer
            3.    Buatlah topologi seperti topologi 1.

4.       Atur IP pada setiap host, dengan mengklik host salah satunya.
VLAN 2
  - Host 1 : 192.168.1.1/24
    Interface 0/1
  - Host 2 : 192.168.1.2/24
    Interface 1/1

VLAN 3
  - Host 3 : 192.168.1.3/24
    Interface 2/1
  - Host 4 : 192.168.1.4/24
    Interface 3/1

            5.    Konfigurasi switch dengan menu mode, dengan men-double click switch.


6.       Buat VLAN 2 dengan memilih pilihan VLAN database, masukkan :
VLAN Number = 2
VLAN Name = VLAN002
7.       Buat VLAN 3 dengan memilih pilihan VLAN database, masukkan :
VLAN Number = 3
VLAN Name = VLAN003
 
8.     Untuk memasukkan beberapa interface port (Host yang terdaftar) pada VLAN 2, atur dengan memilih pilihan inteface 0/1 dan pilih pilihan “2” pada lookup VLAN. Cara ini juga berlaku untuk Host 2 yang masih dalam satu VLAN dengan host.

9.       Untuk memasukkan interface port pada VLAN 3, atur dengan memilih pilihan interface 2/1 dan pilih pilihan “3” pada lookup VLAN. Cara ini juga berlaku untuk Host 4 yang masih dalam satu VLAN dengan Host 3.

10.       Lakukan pengujian koneksi dari host VLAN 1 ke host  VLAN 2, dan sebaliknya

E. Hasil Pengamatan 
Ping dari 192.168.1.1 (VLAN 2)
Ping dari 192.168.1.1 à 192.168.1.2 (Terkoneksi)
Ping dari 192.168.1.1 à 192.168.1.3 (Request Timed Out)
Ping dari 192.168.1.1 à 192.168.1.4 (Request Timed Out)

Ping dari 192.168.1.3 (VLAN 3)
Ping dari 192.168.1.3 à 192.168.1.1 (Request Timed Out)
Ping dari 192.168.1.3 à 192.168.1.2 (Request Timed Out)
Ping dari 192.168.1.3 à 192.168.1.4 (Terkoneksi)



F.      Kesimpulan
-- VLAN merupakan fasiltas unggulan dari manageable switch.
-- Dengan menggunakan packet tracer, percobaan praktikum VLAN menjadi lebih mudah.
-- Setiap Host pada suatu VLAN tidak dapat terkoneksi dengan host yang terdapat pada VLAN lain, kecuali terhadap VLAN-nya itu sendiri.