Alamat IP versi 4
(sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
- Alasan klasifikasi ini antara lain :
♦ Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
♦ Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
♦ Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan
tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
♦ Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
Alamat IP versi 6
Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan
IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh
keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang
direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh
kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan
jaringan. IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan dari IPv4.
Keunggulan IPv6 :
a. Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play)
Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada
host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan
saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan
merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan
address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
♦ Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan
dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung
di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari
jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang
unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP
address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address
MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan
pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar
address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address
yang buruk.
Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address
yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address,
dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting
secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP
(Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini,
termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada
IPv4.
Sumber : http://student.eepis-its.edu/~a12ix/data/networking/irvan-ipv6.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar