Kamis, 30 September 2010

Alamat IP

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
 
Alamat IP versi 4
(sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
  •   Alasan klasifikasi ini antara lain :
    ♦ Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
    ♦ Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
    ♦ Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan
    tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
    ♦ Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.

    Alamat IP versi 6
    Pada tanggal 25 Juli di Toronto pada saat pertemuan IETF telah direkomendasikan penggunaan
    IPv6 atau ada yang menyebutnya dengan IPng (IP next generation) yang dilatarbelakangi oleh
    keterbatasan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan jaringan.
    Pengembangan IPv6, atau ada yang menyebutkan dengan nama IP Next Generation yang
    direkomendasikan pada pertemuan IETF di Toronto tanggal 25 Juli 1994 dilatarbelakangi oleh
    kekurangan IP address yang saat ini memiliki panjang 32 bit, akibat ledakan pertumbuhan
    jaringan. IPv6 merupakan versi baru dari IP yang merupakan pengembangan dari IPv4.
    Keunggulan IPv6 :
    a. Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play)
    Address pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada
    host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP
    (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan
    saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan
    merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan
    address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
    ♦ Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan
    dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung
    di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari
    jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang
    unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP
    address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address
    MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan
    pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar
    address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address
    yang buruk.
    Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address
    yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address,
    dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting
    secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP
    (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini,
    termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada
    IPv4.
    Sumber : http://student.eepis-its.edu/~a12ix/data/networking/irvan-ipv6.pdf
     

Media Transmisi Jaringan

1. Kabel Koaksial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel
antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC
(Bayonet Naur Connector). Kabel ini
merupakan kabel yang paling banyak
digunakan pada LAN, karena memiliki
perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi,
murah, dan mampu mengirimkan data dengan
kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58
(10Base2) dan RG-8 (10Base5 ).
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial,
yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC
konektor.
Keuntungan menggunakan kabel
koaksial adalah murah dan jarak
jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya
adalah susah pada saat instalasi. Untuk saat ini
kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan
lagi intuk instalasi jaringan








Gambar 1. Kabel Koaksial
2. Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
• Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang
dipilin (twisted pair), instalasinya mudah,
harganya relatif murah dan cukup handal.
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP
adalah lebih tahan terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik baik dari dari
dalam maupun dari luar. Kekurangannya
adalah mahal, susah pada saat instalasi
(terutama masalah grounding), dan jarak
jangkauannya hanya 100m
b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP
adalah murah dan mudah diinstalasi.
Kekurangannya adalah rentan terhadap
interferensi gelombang elektromagnetik, dan
jarak jangkauannya hanya 100m

Gambar 3. Kabel STP
Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted
Pair, yaitu :
• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat
standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan
range impedansi yang lebar. Digunakan pada
koneksi telepon dan tidak direkomendasikan
untuk transmisi data.
• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering
digunakan pada sistem PBX dan sistem
Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan
kabel kategori 2, dengan bandwidth
maksimum 1 MBps.
• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade,
menggunakan konduktor padat sebanyak 22
atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan
untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring
dengan bandwidth 4 Mbps.
• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20
MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring
dengan bandwidth 16 Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik
(data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan
jangkauan transmisi maksimum 100 m.
Media lain pendukung kabel UTP antara
lain Crimp Tool dan connector RJ-45.. Crimp
tool / Crimping tool adalah alat untuk
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-
11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macammacam
ada yang besar dengan fungsi yang
banyak, seperti bisa memotong kabel,
mengupas dan lain sebagainya.Ada juga yang
hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau
RJ-11
saja.
Connector RJ-45 adalah Alat Untuk
Menghubungkan satu komputer dengan
komputer lain dalam satu jaringan .







Gambar 5. Connector RJ-45
b. Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang
biasanya digunakan, yaitu single mode, multi
mode dan plastic optical fiber yang berfungsi
sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke
ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver,
yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan
sebaliknya, dalam bentuk light-emitting
diode ataupun laser.
Kabel fiber optic single mode
merupakan fiber glass tunggal dengan
diameter 8.3 sampai 10 mikrometer,
memiliki satu jenis transmisi yang dapat
mengantarkan data berkapasitas besar
dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan
membutuhkan sumber cahaya dengan lebar
spektrum yang lebih kecil. Kemampuan
kabel jenis single mode dalam mengantarkan
transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari
kabel jenis multimode, karena memiliki core
yang lebih kecil sehingga dapat
menghilangkan setiap distorsi dan pulsa
cahaya yang tumpang t indih.
Kabel fiber optic multimode terbuat
dari fiberglass dengan diameter lebih besar,
yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer
yang dapat mengantarkan data berkapasitas
besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih
dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal
pada sisi penerima yang mengakibatkan
transmisi data menjadi tidak akurat.
Sedang plastic optical'fiber adalah
kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin
tingkat performa yang sama dengan fiber
glass dalam jarak pendek dengan biaya
yang jauh lebih murah.
Saat ini, fiber optic telah digunakan
sebagai standar kabel data dalam biding
physical layer telekomunikasi atau
jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga
sistem keamanan yang menggunakan Closed
Circuit Television (CCTV), dan lain
sebagainya
Bahan dasar dari optical media adalah kaca
dengan ukuran yang sangat kecil (skala
mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre
optic (serat optic).Data yang dilewatkan pada
medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau
inframerah)

Gambar 6. Fiber Optik
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua
fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan
satunya untuk Receive (Rx) sehingga
komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua
arah secara bersama-sama (full duplex).
Gambar 7 Konektor Fibre Optic
• ST Konektor biasanya dipakai untuk yang
singlemode
• SC konektor biasanya dipakai untuk yang
multimode
c. Wireless Network
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan
tanpa kabel (wireless network), transmisi data
menggunakan sinar infra merah atau
gelombang mikro untuk menghantarkan data.
Walaupun kedengarannya praktis, namun
kendala yang dihadapi disini adalah masalah
jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya.
Namun demikian untuk kebutuhan LAN di
dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan
teknologi wireless untuk Active Hub
(Wireless Access Point) dan Wireless LAN
Card (pengganti NIC), sehingga bisa
mengurangi semrawutnya kabel transmisi data
pada jaringan komputer. Wireless Access
Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan
ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.
Media transmisi wireless menggunakan
gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi
2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang
dikirim melalui wireless ini akan
dimodulasikan ke dalam gelombang
elektromagnetik ini.











Gambar 8. Access Point
Bab 4. Pembahasan
Media transmisi yang umumnya sering
digunakan adalah Copper media (media
tembaga)seperti kabel koaksial, kabel UTP,
kabel STP, kemudian Optical media (media
optik), dan Wireless media. Masing-masing
media transmisi tentunya memiliki kelebihan
serta kekurangan.
Kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap
media transmisi :
1. Kabel Koaksial
Berikut ini adalah kelebihan serta
kekurangan dari penggunaan kabel
koaksial :
Kelebihan :
a. murah
b. jarak jangkauannya cukup jauh.
c. Dapat digunakan untuk menyalurkan
informasi sampai dengan 900 kanal
telepon
d. Karena menggunakan penutup isolasi
maka kecil kemungkinan terjadi
interferensi dengan system lain.
Kekurangan :
a. susah pada saat instalasi
b. mempunyai redaman yang relative
besar, sehingga untuk hubungan jauh
harus dipasang repeater-repeater
c. jika kabel dipasang di atas tanah, rawan
terhadap gangguan-gangguan fisik
yang dapat berakibat putusnya
hubungan
2. Kabel STP
Kelebihan dan kekurangan dari kabel STP
(Shielded Twisted Pair) antara lain :
Kelebihan :
a. lebih tahan terhadap interferensi
gelombang elektromagnetik baik dari
dari dalam maupun dari luar
b. memiliki perlindungan dan antisipasi
tekukan kabel
Kekurangan :
a. mahal
b. attenuasi meningkat pada frekuensi
tinggi
c. pada frekuensi tinggi, keseimbangan
menurun sehingga tidak dapat
mengkompensasi timbulnya “crosstalk”
dan sinyal “noise”
d. susah pada saat instalasi (terutama
masalah grounding)
e. jarak jangkauannya hanya 100m
3. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) juga
memiliki kelebihan serta kekurangan
antara lain :
Kelebihan :
a. Murah
b. mudah diinstalasi
c. ukurannya kecil
Kekurangan :
a. rentan terhadap interferensi gelombang
elektromagnetik
b. jarak jangkauannya hanya 100m
4. Fiber Optic
Di bawah ini merupakan kelebihan serta
kekurangan dari fiber optic :
Kelebihan :
a. kemampuannya yang baik dalam
mengantarkan data dengan kapasitas
yang lebih besar dalam jarak transmisi
yang cukup jauh
b. kecepatan transmisi yang tinggi hingga
mencapai ukuran gigabits, serta tingkat
kemungkinan hilangnya data yang
sangat rendah.
c. tingkat keamanan fiber optic yang
tinggi, aman dari pengaruh interferensi
sinyal radio, motor, maupun kabelkabel
yang berada di sekitarnya,
membuat fiber optic lebih banyak
digunakan dalam infrastruktur
perbankan atau perusahaan yang
membutuhkan jaringan dengan tingkat
keamanan yang tinggi.
d. aman digunakan dalam lingkungan
yang mudah terbakar dan panas.
e. fiber optic juga jauh lebih kecil
dibandingkan dengan kabel tembaga,
sehingga lebih menghemat tempat
dalam ruangan network data center di
mana pun
Kekurangan :
a. harganya yang cukup mahal jika
dibandingkan dengan teknologi kabel
tembaga. Hal ini dikarenakan fiber
optic dapat mengantarkan data dengan
kapasitas yang lebih besar dan jarak
transmisi yang lebih jauh
b. Kekurangan lainnya adalah cukup
besarnya investasi yang diperlukan
untuk pengadaan sumber daya manusia
yang andal, karena tingkat kesulitan
implementasi dan deployment fiber
optic yang cukup tinggi.
5. Wireless
Dalam wireless sendiripun tentunya
memiliki kelebihan serta kekurangan.
Adapun kelebihan serta kekurangannya
adalah sebagai berikut :
Kelebihan :
a. Dapat dipergunakan untuk komunikasi
data dengan jarak yang jauh sekali.
Tergantung LOS (Line of Sight) dan
kemampuan perangkat wireless dalam
memancarkan gelombang.
b. Sangat baik digunakan pada gedung
yang sangat sulit menginstall kabel
Kekurangan :
a. Sulit diperoleh karena spektrum
frekuensi terbatas
b. Biaya instalasi, operasional dan
pemeliharaan sangat mahal
c. Keamanan data kurang terjamin

Sumber : http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_K3.pdf

Topologi Jaringan

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER


Topologi  menggambarkan  struktur  dari  suatu  jaringan  atau  bagaimana  sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik (physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host.
Adapun  topologi  fisik  yang  umum  digunakan  dalam  membangun  sebuah jaringan adalah :
Point to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU.
Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model jaringan bintang ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak per-bank-kan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada di-kantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik mereka.
Kelebihan
·    Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
·    Tingkat keamanan termasuk tinggi.
·    Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
·    Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Kekurangan
·    Jika node tengah mengalami kerusakan, maka maka seluruh jaringan akan terhenti.
Penanganan
·    Perlunya disiapkan node tengah cadangan.

Gambar 3.1 Topologi jaringan bintang
Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system), dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.

Gambar 8.2 Topologi jaringan cincin
Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat

Gambar 8.3 Topologi jaringan pohon
Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

Gambar 8.4 Topologi jaringan bus
Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interaktif, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi.

Gambar 8.5 Topologi jaringan kombinasi
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
a.    Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b.    Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini, collision dapat dicegah.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi adalah sebagai berikut :
·    Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
·    Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
·    Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh pada jenis perangkat keras yang               digunakan.
·    Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file server atau sejumlah server khusus.
·    Konektivitas
Apakah  pemakai  yang  lain  yang  menggunakan  komputer  laptop  perlu mengakses jaringan dari berbagai lokasi.

Sumber : http://prima.kurniawan.students-blog.undip.ac.id/2009/07/19/topologi-jaringan-komputer/

Kamis, 16 September 2010