Selasa, 23 Agustus 2011

LAPORAN VLAN MENGGUNAKAN HYPERTERMINAL (D-LINK)



A.      Tujuan
a.       Mengetahui konfigurasi VLAN melalui terminal.
b.      Mengimplementasikan konfigurasi VLAN melalui terminal.

B.      Pendahuluan
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.

VLAN merupakan salah satu keunggulan dari fasilitas switch “pintar”. Dalam praktikumnya, setiap kelompok ditugaskan untuk mengkonfigurasi melalui 4 metode, yaitu melalui Packet Tracer, Web Based, Command Line, dan Hyperterminal.

C.      Alat dan Bahan
a.       1 Unit PC
b.      2 buah Laptop
c.       1 Switch D-LINK DES-3026
d.      1 buah kabel serial
e.      2 buah kabel straight
f.        Alat tulis
g.       Koneksi internet (optional)/aplikasi terminal

D.      Langkah Kerja
TOPOLOGI


a.       Siapkan alat dan bahan.
b.      Nyalakan komputer.
c.       Hubungkan kabel serial dari switch dengan PC.
d.      Hubungkan kabel straight dari switch ke PC, port 18. Dari switch ke Laptop di port 20.
e.      Setting IP dan pastikan dalam satu network. (PC  192.168.1.1/24 LAPTOP 192.168.1.6).
f.        Jalankan aplikasi terminal, karena PC kami menggunakan SO Ubuntu, maka kami menggunakan gtkterm. Jika program tersebut belum terinstall, install-lah terlebih dahulu dengan menggunakan koneksi internet dan jika menggunakan SO Windows, hyperterminal sudah biasanya terdapat didalam windows bawaan-nya.
g.       Ketika  pemilihan opsi, pilih port COM 1 dan atur bitrate-nya menjadi 9600.
h.      Setelah masuk ke terminal, tekan enter.
i.         Kemudian akan diminta password. Masukkan saja default passwordnya yaitu “root”.
j.        Setelah berhasil, buat VLAN 1 dengan perintah :
create vlan virtual1 tag 2
k.       Terdapat tulisan success jika memasukan perintah dengan benar.
l.         Buat VLAN 2 dengan perintah :
create vlan virtual2 tag 3
m.    Port yang digunakan oleh kami adalah VLAN 1 = port 21-23, VLAN 2 = port 18-20.
n.      Untuk melihat VLAN yang telah kita buat, gunakan perintah :
show vlan
o.      Disana terdapat 3, 2 VLAN buatan kita, dan 1 VLAN default.
p.      Untuk mengatur port yang mana saja untuk VLAN 1, gunakan perintah :
config vlan virtual1 add tagged 21-23
q.      Dan selanjutnya untuk VLAN 2 :
config vlan virtual2 add tagged 18-20
r.        Setelah selesai, hapus member pada VLAN default.
s.       Lihat konfigurasi VLAN, dan pastikan semuanya telah terkonfigurasi dengan baik.

E.       Hasil Pengamatan.

1. Login

 2. Penambahan VLAN


 3. Konfigurasi VLAN

4. Mengatur default



5. Ping dari VLAN1 ke VLAN2

Rabu, 10 Agustus 2011

VIRTUAL TRUNKING PROTOCOL

Menurut Wikipedia

VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah Cisco proprietary protokol yang merambat definisi dari Virtual Local Area Network ( VLAN ) di jaringan seluruh area lokal. To do this, VTP carries VLAN information to all the switches in a VTP domain. Untuk melakukan ini, membawa informasi VTP VLAN untuk semua switch dalam VTP domain. VTP advertisements can be sent over ISL , 802.1q , IEEE 802.10 and LANE trunks. Iklan VTP dapat dikirim melalui ISL , 802.1q , IEEE 802,10 dan LANE batang. VTP is available on most of the Cisco Catalyst Family products. VTP tersedia pada sebagian besar Cisco Catalyst Keluarga produk.

The comparable IEEE standard in use by other manufacturers is GVRP or the more recent MVRP . Standar IEEE yang sebanding digunakan oleh produsen lain adalah GVRP atau lebih baru MVRP .


Dari sumber berikutnya : 

Pengenalan

VLAN Trunk Protocol (VTP) reduces administration in a switched network. VLAN Trunk Protocol (VTP) mengurangi administrasi yang aktif dalam jaringan. When you configure a new VLAN on one VTP server, the VLAN is distributed through all switches in the domain. Bila Anda mengkonfigurasi VLAN baru pada satu VTP server, yang didistribusikan melalui VLAN semua aktif dalam domain. This reduces the need to configure the same VLAN everywhere. Hal ini mengurangi perlu mengkonfigurasi VLAN yang sama di mana-mana. VTP is a Cisco-proprietary protocol that is available on most of the Cisco Catalyst series products. VTP adalah Cisco-protokol yang tersedia pada sebagian besar produk seri Cisco Catalyst.

VTP Pesan Rinci

VTP packets are sent in either Inter-Switch Link (ISL) frames or in IEEE 802.1Q (dot1q) frames. Paket VTP dikirim dalam baik Inter-Switch frame Link (ISL) atau dalam IEEE 802.1Q (dot1q) frame. These packets are sent to the destination MAC address 01-00-0C-CC-CC-CC with a logical link control (LLC) code of Subnetwork Access Protocol (SNAP) (AAAA) and a type of 2003 (in the SNAP header). Paket ini dikirim ke alamat tujuan MAC 01-00-0C-CC-CC-CC dengan logis link control (LLC) kode akses subnetwork Protocol (SNAP) (aaaa) dan jenis 2003 (di header SNAP) . This is the format of a VTP packet that is encapsulated in ISL frames: Ini adalah format dari sebuah paket VTP yang dikemas dalam frame ISL:
21b.gif
Of course, you can have a VTP packet inside 802.1Q frames. Tentu saja, Anda dapat memiliki paket VTP dalam frame 802.1Q. In that case, the ISL header and cyclic redundancy check (CRC) is replaced by dot1q tagging. Dalam hal ini, header ISL dan cek redundansi siklik (CRC) diganti dengan penandaan dot1q.
Now consider the detail of a VTP packet. Sekarang perhatikan detail dari paket VTP. The format of the VTP header can vary, based on the type of VTP message. Format dari header VTP dapat bervariasi, berdasarkan tipe pesan VTP. But, all VTP packets contain these fields in the header: Tapi, semua paket VTP mengandung bidang ini di header:
  • VTP protocol version: 1, 2, or 3 VTP versi protokol: 1, 2, atau 3
  • VTP message types: VTP Jenis pesan:
    • Summary advertisements Ringkasan iklan
    • Subset advertisement Subset iklan
    • Advertisement requests Iklan permintaan
    • VTP join messages VTP bergabung pesan
  • Management domain length Manajemen domain penuh panjang
  • Management domain name Manajemen nama domain

Configuration Revision Number Konfigurasi Nomor Revisi

The configuration revision number is a 32-bit number that indicates the level of revision for a VTP packet. Nomor revisi konfigurasi adalah 32-bit yang menunjukkan tingkat revisi untuk paket VTP. Each VTP device tracks the VTP configuration revision number that is assigned to it. Setiap perangkat VTP melacak nomor revisi konfigurasi VTP yang ditugaskan untuk itu. Most of the VTP packets contain the VTP configuration revision number of the sender. Sebagian besar paket VTP berisi nomor revisi konfigurasi VTP pengirim.
This information is used in order to determine whether the received information is more recent than the current version. Informasi ini digunakan untuk menentukan apakah informasi yang diterima lebih baru daripada versi saat ini. Each time that you make a VLAN change in a VTP device, the configuration revision is incremented by one. Setiap kali Anda membuat perubahan VLAN dalam perangkat VTP, revisi konfigurasi bertambah satu. In order to reset the configuration revision of a switch, change the VTP domain name, and then change the name back to the original name. Dalam rangka ulang revisi konfigurasi switch, mengubah nama domain VTP, dan kemudian mengubah nama kembali ke nama asli.

Summary Advertisements Ringkasan Advertisements

By default, Catalyst switches issue summary advertisements in five-minute increments. Secara default, switch Catalyst iklan masalah ringkasan dalam lima menit bertahap. Summary advertisements inform adjacent Catalysts of the current VTP domain name and the configuration revision number. Ringkasan iklan menginformasikan Katalis yang berdekatan dari nama domain VTP saat ini dan nomor revisi konfigurasi.
When the switch receives a summary advertisement packet, the switch compares the VTP domain name to its own VTP domain name. Bila beralih menerima sebuah iklan paket, switch membandingkan nama VTP domain untuk nama domain sendiri VTP. If the name is different, the switch simply ignores the packet. Jika nama berbeda, yang hanya beralih mengabaikan paket. If the name is the same, the switch then compares the configuration revision to its own revision. Jika nama adalah sama, yang kemudian beralih membandingkan konfigurasi revisi ke revisi sendiri. If its own configuration revision is higher or equal, the packet is ignored. Jika revisi sendiri konfigurasi yang lebih tinggi atau sama, paket yang diabaikan. If it is lower, an advertisement request is sent. Jika lebih rendah, iklan permintaan dikirim.
21c.gif
This list clarifies what the fields means in the summary advertisement packet: Daftar ini menjelaskan apa yang berarti dalam bidang iklan paket:
  • The Followers field indicates that this packet is followed by a Subset Advertisement packet. Bidang Pengikut menunjukkan bahwa paket ini diikuti oleh paket Advertisement Subset.
  • The Updater Identity is the IP address of the switch that is the last to have incremented the configuration revision. Identitas Updater adalah alamat IP dari switch yang terakhir yang telah bertambah revisi konfigurasi.
  • The Update Timestamp is the date and time of the last increment of the configuration revision. The Timestamp Update tanggal dan waktu dari kenaikan terakhir dari revisi konfigurasi.
  • Message Digest 5 (MD5) carries the VTP password, if MD5 is configured and used to authenticate the validation of a VTP update. Message Digest 5 (MD5) membawa password VTP, jika MD5 adalah dikonfigurasi dan digunakan untuk otentikasi validasi dari update VTP.

Subset Advertisements Subset Advertisements

When you add, delete, or change a VLAN in a Catalyst, the server Catalyst where the changes are made increments the configuration revision and issues a summary advertisement. Bila Anda menambah, menghapus, atau mengubah VLAN di Catalyst, Catalyst server di mana perubahan yang dibuat akan menambahkan konfigurasi revisi dan masalah ringkasan advertisement. One or several subset advertisements follow the summary advertisement. Satu atau beberapa subset iklan mengikuti iklan ringkasan. A subset advertisement contains a list of VLAN information. J subset iklan berisi daftar informasi VLAN. If there are several VLANs, more than one subset advertisement can be required in order to advertise all the VLANs. Jika ada beberapa VLAN, lebih dari satu iklan subset dapat diperlukan dalam rangka untuk mengiklankan semua VLAN.
21d.gif
This formatted example shows that each VLAN information field contains information for a different VLAN. Contoh diformat menunjukkan bahwa setiap bidang informasi VLAN berisi informasi untuk VLAN yang berbeda. It is ordered so that lowered-valued ISL VLAN IDs occur first: Memerintahkan sehingga menurunkan nilai-ISL ID VLAN terjadi pertama:
21e.gif
Most of the fields in this packet are easy to understand. Sebagian besar bidang dalam paket ini mudah untuk dimengerti. These are two clarifications: Ini adalah dua klarifikasi:
  • Code —The format for this is 0x02 for subset advertisement. Kode-Format untuk ini adalah 0x02 untuk iklan subset.
  • Sequence number —This is the sequence of the packet in the stream of packets that follow a summary advertisement. Nomor ini urutan adalah urutan dari paket dalam aliran paket yang mengikuti sebuah iklan. The sequence starts with 1. Urutan dimulai dengan 1.

Advertisement Requests Permintaan Advertisement

A switch needs a VTP advertisement request in these situations: J beralih perlu VTP advertisement permintaan dalam situasi ini:
  • The switch has been reset. Switch telah direset.
  • The VTP domain name has been changed. Nama VTP domain telah diubah.
  • The switch has received a VTP summary advertisement with a higher configuration revision than its own. Switch telah menerima sebuah iklan VTP dengan revisi konfigurasi yang lebih tinggi dari sendiri.
Upon receipt of an advertisement request, a VTP device sends a summary advertisement. Setelah menerima permintaan dari sebuah iklan, sebuah perangkat VTP mengirimkan sebuah iklan. One or more subset advertisements follow the summary advertisement. Satu atau lebih subset iklan mengikuti iklan ringkasan. This is an example: Ini adalah contoh:
21f.gif
  • Code —The format for this is 0x03 for an advertisement request. Kode-Format untuk ini adalah 0x03 untuk permintaan iklan.
  • Start-Value —This is used in cases in which there are several subset advertisements. Start-Nilai ini digunakan dalam kasus-kasus di mana ada beberapa subset iklan. If the first ( n ) subset advertisement has been received and the subsequent one ( n +1) has not been received, the Catalyst only requests advertisements from the ( n +1)th one. Jika iklan (n) bagian pertama telah diterima dan yang berikutnya (n +1) belum diterima, Catalyst hanya permintaan iklan dari tanggal (n +1) satu.

Other VTP Options Pilihan lainnya VTP

VTP Modes Mode VTP

You can configure a switch to operate in any one of these VTP modes: Anda dapat mengkonfigurasi switch untuk beroperasi di salah satu dari mode ini VTP:
  • Server—In VTP server mode, you can create, modify, and delete VLANs and specify other configuration parameters, such as VTP version and VTP pruning, for the entire VTP domain. Server-Dalam mode VTP server, Anda dapat membuat, memodifikasi, dan menghapus VLAN dan menentukan parameter konfigurasi lainnya, seperti VTP versi dan VTP pruning, untuk seluruh VTP domain. VTP servers advertise their VLAN configuration to other switches in the same VTP domain and synchronize their VLAN configuration with other switches based on advertisements received over trunk links. VTP server mengiklankan konfigurasi VLAN mereka ke switch lain dalam VTP domain yang sama dan melakukan sinkronisasi dengan konfigurasi VLAN mereka switch lainnya berdasarkan iklan diterima melalui trunk link. VTP server is the default mode. VTP server modus default.
  • Client—VTP clients behave the same way as VTP servers, but you cannot create, change, or delete VLANs on a VTP client. Klien-VTP perilaku klien dengan cara yang sama seperti VTP server, namun Anda tidak dapat membuat, mengubah, atau menghapus VLAN VTP pada klien.
  • Transparent—VTP transparent switches do not participate in VTP. Transparan-VTP switch transparan tidak berpartisipasi dalam VTP. A VTP transparent switch does not advertise its VLAN configuration and does not synchronize its VLAN configuration based on received advertisements, but transparent switches do forward VTP advertisements that they receive out their trunk ports in VTP Version 2. Sebuah switch VTP tidak transparan mengiklankan dengan konfigurasi VLAN dan tidak melakukan sinkronisasi dengan konfigurasi VLAN berdasarkan diterima iklan, tetapi transparan aktif melakukan VTP maju iklan yang mereka terima mereka trunk port dalam Versi VTP 2.
  • Off (configurable only in CatOS switches)—In the three described modes, VTP advertisements are received and transmitted as soon as the switch enters the management domain state. Off (dikonfigurasi hanya di switch CatOS)-Dalam tiga mode dijelaskan, VTP iklan diterima dan dikirimkan segera sebagai switch memasuki keadaan manajemen domain. In the VTP off mode, switches behave the same as in VTP transparent mode with the exception that VTP advertisements are not forwarded. Dalam VTP off mode, switch berperilaku sama seperti dalam mode VTP transparan dengan pengecualian bahwa iklan VTP tidak diteruskan.

VTP V2 VTP V2

VTP V2 is not much different than VTP V1. VTP V2 tidak jauh berbeda dari VTP V1. The major difference is that VTP V2 introduces support for Token Ring VLANs. Perbedaan utama adalah bahwa VTP V2 memperkenalkan dukungan untuk VLAN Token Ring. If you use Token Ring VLANs, you must enable VTP V2. Jika Anda menggunakan VLAN Token Ring, Anda harus mengaktifkan VTP V2. Otherwise, there is no reason to use VTP V2. Jika tidak, tidak ada alasan untuk menggunakan VTP V2. Changing the VTP version from 1 to 2 will not cause a switch to reload. Mengubah VTP versi 1-2 tidak akan menyebabkan switch untuk reload.

VTP Password VTP Sandi

If you configure a password for VTP, you must configure the password on all switches in the VTP domain. Jika Anda mengkonfigurasi password untuk VTP, Anda harus mengkonfigurasi password pada semua switch dalam VTP domain. The password must be the same password on all those switches. Password harus password yang sama pada semua switch. The VTP password that you configure is translated by algorithm into a 16-byte word (MD5 value) that is carried in all summary-advertisement VTP packets. Password VTP yang Anda mengkonfigurasi diterjemahkan oleh algoritma menjadi sebuah kata 16-byte (nilai MD5) yang dilakukan di semua ringkasan-iklan paket VTP.

VTP Pruning VTP Pruning

VTP ensures that all switches in the VTP domain are aware of all VLANs. VTP memastikan bahwa semua switch dalam VTP domain menyadari semua VLAN. However, there are occasions when VTP can create unnecessary traffic. Namun, ada kesempatan ketika VTP dapat menciptakan lalu lintas yang tidak perlu. All unknown unicasts and broadcasts in a VLAN are flooded over the entire VLAN. Semua unicasts dan tidak dikenal dalam siaran VLAN adalah banjir atas seluruh VLAN. All switches in the network receive all broadcasts, even in situations in which few users are connected in that VLAN. Semua switch dalam jaringan menerima semua siaran, bahkan dalam situasi di mana beberapa pengguna yang terhubung dalam VLAN. VTP pruning is a feature that you use in order to eliminate or prune this unnecessary traffic. VTP pruning adalah fitur yang Anda gunakan untuk menghilangkan atau memangkas yang tidak perlu ini lalu lintas.
Broadcast traffic in a switched network without pruning Broadcast lalu lintas di jaringan diaktifkan tanpa pemangkasan 21g.gif
This figure shows a switched network without VTP pruning enabled. Angka ini menunjukkan jaringan diaktifkan tanpa VTP pruning diaktifkan. Port 1 on Switch A and Port 2 on Switch D are assigned to the Red VLAN. Port 1 di Switch A dan Port 2 pada Beralih D ditugaskan untuk VLAN Merah. If a broadcast is sent from the host connected to Switch A, Switch A floods the broadcast and every switch in the network receives it, even though Switches C, E, and F have no ports in the Red VLAN. Jika siaran dikirim dari host yang terhubung ke Switch, switch banjir siaran dan setiap saklar di dalam jaringan menerima, meskipun Switch C, E, dan F tidak memiliki port dalam VLAN Merah.
Broadcast traffic in a switched network with pruning Broadcast lalu lintas di jaringan diaktifkan dengan pemangkasan 21h.gif
This figure shows the same switched network with VTP pruning enabled. Angka ini menunjukkan jaringan diaktifkan sama dengan VTP pruning diaktifkan. The broadcast traffic from Switch A is not forwarded to Switches C, E, and F because traffic for the Red VLAN has been pruned on the links shown (Port 5 on Switch B and Port 4 on Switch D). Lalu lintas siaran dari Switch A tidak diteruskan ke Switch C, E, dan F karena lalu lintas untuk VLAN Merah telah dipangkas pada link yang ditampilkan (Port 5 pada Beralih B dan Port 4 pada Beralih D).
When VTP pruning is enabled on a VTP server, pruning is enabled for the entire management domain. Ketika VTP pruning diaktifkan pada VTP server, pemangkasan diaktifkan untuk domain manajemen keseluruhan. Making VLANs pruning-eligible or pruning-ineligible affects pruning eligibility for those VLANs on that trunk only (not on all switches in the VTP domain). Membuat VLAN pemangkasan-pemangkasan memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat-syarat mempengaruhi pemangkasan bagi mereka VLAN pada batang saja (tidak pada semua switch dalam VTP domain). VTP pruning takes effect several seconds after you enable it. VTP pruning membutuhkan beberapa detik berlaku setelah Anda mengaktifkannya. VTP pruning does not prune traffic from VLANs that are pruning-ineligible. VTP pruning tidak memangkas lalu lintas dari VLAN yang pemangkasan-tidak memenuhi syarat. VLAN 1 and VLANs 1002 to 1005 are always pruning-ineligible; traffic from these VLANs cannot be pruned. VLAN 1 dan VLAN 1002-1005 selalu pemangkas-tidak memenuhi persyaratan; lalu lintas dari VLAN tersebut tidak dapat dipangkas. Extended-range VLANs (VLAN IDs greater than 1005) are also pruning-ineligible. Extended-range VLAN (VLAN ID lebih besar dari 1005) juga pemangkasan-tidak memenuhi syarat.

sumber :  
1 .http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/VLAN_Trunking_Protocol
2 . http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.cisco.com/en/US/tech/tk389/tk689/technologies_tech_note09186a0080094c52.shtml 

Selasa, 09 Agustus 2011

SPANNING TREE PROTOCOL

STP (Spanning Tree Protocol)
Switch adalah perangkat jaringan yang saluran data masuknya dari berbagai input port ke output port tertentu dari tujuan. switching beroperasi pada lapisan data link dari model komunikasi Open System Interconnection (OSI). Data Link layer ini berkaitan dengan memindahkan data links fisik ke dalam
jaringan. Dalam lingkungan Ethernet local area network (LAN), ini berarti switch terlihat pada setiap paket atau data unit dan menentukan alamat dari Media Access Control (MAC) dengan perangkat unit data atau ditujukan untuk switch ke arah tujuan perangkat output. Spanning Tree Protokol merupakan sebuah protokol yang berada di jaringan switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat mendeteksi
dan mengelola redundant link dalam jaringan. Ini adalah protokol anajemen link yang menyediakan redundansi sementara mencegah perulangan yang tidak iinginkan dalam jaringan. STP dapat menyediakan redundansi jalan dengan mendefinisikan sebuah tree yang membentang di semua switch dalam jaringan yang diperpanjang. Spanning Tree Protokol akan memaksa jalur data redundan ke standby state , sehingga jika salah satu segmen jaringan di STP tidak bisa diaksesatau jika terjadi perubahan biaya STP algoritma spanning tree akan mengkonfigurasi ulang spanning tree topologi dan membangun kembali link dengan mengaktifkan standby path.

Cara Kerja Spanning Tree
STP menggunakan 3 kriteria untuk meletakkan port pada status forwarding :
  • STP memilih root switch. STP menempatkan semua port aktif pada root switch dalam status Forwarding.
  • Semua switch non-root menentukan salah satu port-nya sebagai port yang memiliki ongkos (cost) paling kecil untuk mencapai root switch. Port tersebut yang kemudian disebut sebagai root port (RP) switch tersebut akan ditempatkan pada status forwarding oleh STP.
  • Dalam satu segment Ethernet yang sama mungkin saja ter-attach lebih dari satu switch. Diantara switch-switch tersebut, switch dengan cost paling sedikit untuk mencapai root switch disebut designated bridge, port milik designated bridge yang terhubung dengan segment tadi dinamakan designated port (DP). Designated port juga berada dalam status forwarding.
Semua port/interface selain port/interface diatas berada dalam status Blocking.


STP Bridge ID dan Hello BPDU
      STP bridge ID (BID) adalah angka 8-byte yang unik untuk setiap switch. Bridge ID terdiri dari 2-byte priority dan 6-byte berikutnya adalah system ID, dimana system ID berdasarkan pada MAC address bawaan tiap switch. Karena menggunakan MAC address bawaan ini dapat dipastikan tiap switch akan memiliki Bridge ID yang unik.
      STP mendefinisikan pesan yang disebut bridge protocol data units (BPDU), yang digunakan oleh switch untuk bertukar informasi satu sama lain. Pesan paling utama adalah Hello BPDU, berisi Bridge ID dari switch pengirim.
 
Pemilihan Root Switch
      Switch-switch akan memilih root switch berdasarkan Bridge ID dalam BPDU. Root switch adalah switch dengan Bridge ID paling rendah. Kita ketahui bahwa 2-byte pertama dari switch digunakan untuk priority, karena itu switch dengan priority paling rendah akan terpilih menjadi root switch.
Namun kadangkala, ada beberapa switch yang memiliki nilai priority yang sama, untuk hal ini maka pemilihan root switch akan ditentukan berdasarkan 6-byte System ID berikutnya yang berbasis pada MAC address, karena itu switch dengan bagian MAC address paling rendah akan
terpilih sebagai root switch.

Menentukan Root Port dari setiap switch
      Selanjutnya dalam proses STP adalah, setiap non-root switch akan menentukan salah satu port- nya sebagai satu-satunya root port miliknya. Root port dari sebuah switch adalah port dimana dengan melalui port tersebut switch bisa mencapai root switch dengan cost paling kecil.

Kelebihan STP
- Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
- Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
- Mencegah looping
sumber : klik disini

VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK

         VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik 
seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara 
virtual tanpa  harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan 
membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat 
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada 
lokasi workstation
TIPE TIPE VLAN

Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port 
yang di gunakan , MAC address, tipe protokol. 

1. Berdasarkan Port 

Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh 
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, 
dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:

Tabel port dan VLAN
  
Port	1	2	3	4
VLAN	2	2	1	2

Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus 
berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang. 

2. Berdasarkan MAC Address 

Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation
/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC 
address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu 
bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. 
Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi 
sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin 
harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki 
ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.  

Tabel MAC address dan VLAN

MAC address	132516617738	272389579355	536666337777	24444125556
VLAN	             1          	2	   2	           1 

3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan
Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel

Tabel Protokol dan VLAN
 
Protokol	IP	IPX
VLAN	1	2

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP 
Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi 
suatu VLAN

Tabel IP Subnet dan VLAN
  
IP subnet	22.3.24	46.20.45
VLAN	1	2


Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak 
mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan 
VLAN.Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya 
di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih 
tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding 
menggunakan MAC addresses. 

5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang 
dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu 
jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan 
oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2. 
 
BAGAIMANA VLAN BEKERJA
		
         VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk 
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua 
informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) 
di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan 
port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang 
digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan 
switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge 
inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi 
suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. 
Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.
atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) 
yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang 
didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router. 
 
sumber : http://ezine.echo.or.id/ezine7/ez-r07-y3dips-virtual_lan.txt 

SOFTSWITCH

Softswitch lahir dari pengembangan teknologi jaringan data yang kini telah mendominasi. Pengembangan ini merupakan migrasi dari jaringan PSTN menuju NGN (Next Generation Network) yang berbasis data. Layanan telekomunikasi pada NGN (Next Generation Network) meliputi voice, data, dan multimedia. Pada kenyataannya, bagi industri jasa telekomunikasi bahwa volume trafik data melebihi volume trafik voice, namun layanan voice masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar dalam bisnis telekomunikasi. Dengan Demikian pengembangan layanan voice pada jaringan data menjadi aspek penting dalam perkembangan telekomunikasi.

Kelemahan Softswitch sebagai berikut
:
  • Tergantung pada satu vendor, karena perangkat yang digunakan bersifat prepritary.
  • Investasi yang sangat tinggi.
  • Adanya fungsi kontrol, fungsi layanan dan fungsi network melekat dalam sirkit switch, sehingga operator sulit melakukan pengembangan dan diversivikasi layanan.
Softswitch merupakan kumpulan dari beberapa perangkat protokol dan aplikasi yang memampukan perangkat-perangkat yang lain untuk mengakses telekomunikasi atau layanan internet berbasis jaringan IP.
Fungsi Softswitch diantaranya:
  • Teknologi Softswitch mampu menghubungkan antara internet, jaringan wireless, jaringan kabel dan jaringan telepon tradisional.
  • Jaringan pusat (core network) dapat dicapai menggunakan Softswitch.
  • Softswitch memampukan jaringan telepon untuk berkomunikasi dengan jaringan data/internet dan sebaliknya.
Arsitektur dan Bagian Fungsional (Functional Plane) Softswitch ISC Reference Architecture sebagai berikut:
  • Transport Plane
Transport plane bertanggung jawab untuk pengirirman pesan antar jaringan VoIP. Pesan ini dapat berupa call signalling, call dan media set up atau media. Mekanisme pengiriman pesan-pesan ini berdasarkan semua teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan untuk membawa jenis trafik ini. Transport plane juga menyediakan akses untuk pensinyalan dan media ke jaringan luar, atau terminal ke jaringan VoIP. Pada umumnya perangkat dan fungsi transport plane dikendalikan oleh fungsi didalam call control dan signaling plane. Transport plane dibagi menjadi tiga daerah yaitu IP Transport Domain, Interworking Domain, dan Non-IP
Access Domain.
  • IP Transport Domain
IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing/switching untuk mengangkut paket antar jaringan VoIP. Yang termasuk pada IP transport domain yakni router dan switch. Perangkat-perangkat (router dan switch) menyediakan mekanisme QoS dan aturan untuk pengangkutan.
  • Interworking Domain
Perangkat Interworking Domain bertanggung jawab untuk perubahan bentuk pensinyalan atau media penerima dari jaringan eksternal ke dalam suatu format yang dapat dikirim ke berbagai entity di dalam jaringan VoIP dan sebaliknya. Interworking Domain terdiri dari perangkat seperti signaling Gateway (gerbang signal yang mengangkut konversi antar lapisan pengangkut yang berbeda), Media Gateway (media konversi antara jaringan transport yang berbeda atau media yang berbeda, dan Interworking Gateway) signal interworking pada layer transport yang sama tetapi dengan protokol berbeda.
  • Non-IP Access Domain
Non-IP Access Domain diterapkan terutama untuk terminal non-IP dan jaringan radio tanpa kawat yang mengakses ke jaringan VoIP. Non-IP Access Domain terdiri dari Access Gateway atau gerbang untuk terminal non-IP atau telepon, terminal ISDN Integrated Access Devices ( IADS) untuk jaringan DSL, Kabel modem / Multimedia Terminal Adaptor ( MTAs) untuk jaringan HFC, dan Media Gateway untuk jaringan GSM/3G mobile radio access network (RAN).
  • Call Control & Signaling Plane
Call Control & Signaling Plane mengontrol element utama pada jaringan VoIP, khususnya pada Transport Plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini menyelesaikan kendali panggilan berdasarkan pesan/message yang diterima dari Transport Plane, dan menangani pembangunan dan pemutusan koneksi media antar Jaringan VoIP oleh komponen pengendalian dalam Transport Plane. The Call Control & Signaling Plane terdiri dari perangkat seperti Media Gateway Controller (Call Agent or Call Controller), Gatekeepers and LDAP servers.
  • Service & Application Plane
Service & Application Plane menyediakan kendali, logika dan pengeksekusi satu atau lebih jasa atau layanan atau aplikasi di dalam suatu jaringan VoIP. Perangkat-perangkat di dalam control Plane ini mengendalikan jalannya suatu panggilan berdasarkan layanan atau jasa pengeksekusi logika. Melalui komunikasi dengan perangkat di dalam Call Control & Signaling Plane. Jasa atau Layanan & Aplikasinya terdiri dari perangkat seperti Aplikasi Server dan Feature Server. Jasa atau Layanan & Aplikasinya juga mengontrol khususnya komponen-komponen pembawa seperti Media Server, yang melaksanakan fungsi seperti conferencing, IVR, tone processing, dan seterusnya.
  • Management Plane
Manajemen Plane menangani fungsi seperti berlangganan dan ketetapan jasa atau layanan, dukungan operasional, penagihan dan tugas manajemen jaringan lainnya. Manajemen Plane dapat saling berhubungan dengan beberapa atau dengan semua ketiga plane lainnya melalui standard industri ( seperti: SNMP) atau protocol proprietary dan APIs.
Jaringan Softswitch dibangun oleh 5 komponen penting diantaranya:
  1. MGC Media Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.
  2. MG Media Gateway disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). Access Gateway (AG) sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Trunk Gateway (TG) dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya.
  3. SG Signalling Gateway melayani sebagai gateway atau gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage atau dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.
  4. MS Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing).
  5. FS Feature Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber layanan atau jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Feature Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi.
Saya informasikan kepada pembaca, jika anda membeli perangkat telekomunikasi, sebaiknya yang sudah di sertifikasi atau sudah mendapatkan srtifikat resmi dari postel, untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan perangkat yang sudah di sertifikasi tentunya sudah teruji di Balai besar pengujian perangkat telekomunikasi sehingga mutu dan kualitas perangkat terjamin.