Kamis, 20 Januari 2011

DMZ

Firewall DMZ (Demilitarized Zone) – atau jaringan perimeter adalah jaringan security boundary yang terletak diantara suatu jaringan corporate / private LAN dan jaringan public (Internet). Firewall DMZ ini harus dibuat jika anda perlu membuat segmentasi jaringan untuk meletakkan server yang bisa diakses public dengan aman tanpa harus bisa mengganggu keamanan system jaringan LAN di jaringan private kita. Perimeter (DMZ) network didesign untuk melindungi server pada jaringan LAN corporate dari serangan hackers dari Internet.
Gambar berikut ini menunjukkan diagram dari firewall yang menggunakan dua jaringan DMZ.
External Firewall Dengan Dua DMZ
Jika ada kebutuhan untuk menggunakan jaringan segmentasi, anda bisa menerapkan beberapa jaringan DMZ dengan kebijakan tingkat keamanan yang berbeda. Seperti terlihat pada diagram diatas, anda membangun aplikasi untuk keperluan extranets, intranet, dan web-server hosting dan juga gateway untuk keperluan remote akses.
Perhatikan diagram DMZ diatas, traffic user dari internet hanya dapat mengakses web-server yang diletakkan pada jaringan DMZ2. Mereka tidak bisa mengakses server SQL yang diletakkan pada jaringan DMZ1. Akan tetapi kedua server baik web-server (yang ada di DMZ2) dan SQL-server (yang ada di DMZ1) mempunyao alses untuk bisa saling berkomunikasi. User dari internet tidak boleh mengakses SQL sever maupun mengakses jaringan internal / private kita. Maka anda harus menerapkan kebijakan keamanan pada firewall yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Implementasi
Firewall DMZ dapat diimplementasikan tepat pada border corporate LAN yang lazim mempunyai tiga jaringan interface:
  1. Interface Internet: interface ini berhubungan langsung dengan Internet dan IP addressnyapun juga IP public yang terregister.
  2. Interface Private atau Interface intranet: adalah interface yang terhubung langsung dengan jaringan corporate LAN dimana anda meletakkan server-server yang rentan terhadap serangan.
  3. Jarinagn DMZ: Interface DMZ ini berada didalam jaringan Internet yang sama sehingga bisa diakses oleh user dari Internet. Resources public yang umumnya berada pada firewall DMZ adalah web-server, proxy dan mail-server.
Sumber : http://ilmukomunikasidata.wordpress.com/2010/03/18/memahamai-firewall-dmz/

IDS

Intrusion Detection System

Intrusion Detection System (disingkat IDS) adalah sebuah aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras yang dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi (penyusupan).

Jenis-jenis IDS

Ada dua jenis IDS, yakni:
  • Network-based Intrusion Detection System (NIDS): Semua lalu lintas yang mengalir ke sebuah jaringan akan dianalisis untuk mencari apakah ada percobaan serangan atau penyusupan ke dalam sistem jaringan. NIDS umumnya terletak di dalam segmen jaringan penting di mana server berada atau terdapat pada “pintu masuk” jaringan. Kelemahan NIDS adalah bahwa NIDS agak rumit diimplementasikan dalam sebuah jaringan yang menggunakan switch Ethernet, meskipun beberapa vendor switch Ethernet sekarang telah menerapkan fungsi IDS di dalam switch buatannya untuk memonitor port atau koneksi.
  • Host-based Intrusion Detection System (HIDS): Aktivitas sebuah host jaringan individual akan dipantau apakah terjadi sebuah percobaan serangan atau penyusupan ke dalamnya atau tidak. HIDS seringnya diletakkan pada server-server kritis di jaringan, seperti halnya firewall,web server, atau server yang terkoneksi ke Internet.
Kebanyakan produk IDS merupakan sistem yang bersifat pasif, mengingat tugasnya hanyalah mendeteksi intrusi yang terjadi dan memberikan peringatan kepada administrator jaringan bahwa mungkin ada serangan atau gangguan terhadap jaringan. Akhir-akhir ini, beberapa vendor juga mengembangkan IDS yang bersifat aktif yang dapat melakukan beberapa tugas untuk melindungi host atau jaringan dari serangan ketika terdeteksi, seperti halnya menutup beberapa port atau memblokir beberapa alamat IP. Produk seperti ini umumnya disebut sebagai Intrusion Prevention System (IPS). Beberapa produk IDS juga menggabungkan kemampuan yang dimiliki oleh HIDS dan NIDS, yang kemudian disebut sebagai sistem hibrid (hybrid intrusion detection system).
IDS
Cara kerja IDS dan jenis serangan yang mampu ditangkalnya
Ada beberapa cara bagaimana IDS bekerja. Cara yang paling populer adalah dengan menggunakan pendeteksian berbasis signature (seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa antivirus), yang melibatkan pencocokan lalu lintas jaringan dengan basis data yang berisi cara-cara serangan dan penyusupan yang sering dilakukan oleh penyerang. Sama seperti halnya antivirus, jenis ini membutuhkan pembaruan terhadap basis data signature IDS yang bersangkutan.
Metode selanjutnya adalah dengan mendeteksi adanya anomali, yang disebut sebagai Anomaly-based IDS. Jenis ini melibatkan pola lalu lintas yang mungkin merupakan sebuah serangan yang sedang dilakukan oleh penyerang. Umumnya, dilakukan dengan menggunakan teknik statistik untuk membandingkan lalu lintas yang sedang dipantau dengan lalu lintas normal yang biasa terjadi. Metode ini menawarkan kelebihan dibandingkan signature-based IDS, yakni ia dapat mendeteksi bentuk serangan yang baru dan belum terdapat di dalam basis data signature IDS. Kelemahannya, adalah jenis ini sering mengeluarkan pesan false positive. Sehingga tugas administrator menjadi lebih rumit, dengan harus memilah-milah mana yang merupakan serangan yang sebenarnya dari banyaknya laporan false positive yang muncul.
Teknik lainnya yang digunakan adalah dengan memantau berkas-berkas sistem operasi, yakni dengan cara melihat apakah ada percobaan untuk mengubah beberapa berkas sistem operasi, utamanya berkas log. Teknik ini seringnya diimplementasikan di dalam HIDS, selain tentunya melakukan pemindaian terhadap log sistem untuk memantau apakah terjadi kejadian yang tidak biasa.

PROXY

Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.
Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia ini Internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.
Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada router yang memiliki fitur packet filtering karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.

Apa Fungsi Utama dari Proxy ?
  1. Conecting Sharing
  2. Filtering
  3. Caching
Conecting sharing :
Fungsi Proxy disini adalah penghubung atau perantara pengambilan data dari suatu IP dan dihantarkan ke IP lain ataupun ke IP komputer kita.
Filtering :
Beberapa proxy dilengkapi juga dengan firewall yang mampu memblokir atau menutup alamatnya suatu IP yang tidak diinginkan, sehingga beberapa website tidak bisa diakses dengan menggunakan proxy tersebut.
Caching :
Artinya menyimpan proxy juga dilengkapi media penyimpanan data suatu website dari query atau permintaan akses pengguna, jadi misalkan permintaan mengkases suatu website bisa lebih cepat apabila sudah terdapat permintaan akses ke suatu website pada pengguna proxy sebelumnya.
Ada 2 macam proxy yang populer digunakan yaitu :
  1. Proxy Tranparent
  2. Proxy Animouse
Proxy Tranparent :
Lebih mengutamakan fungsi sebagai kurir atau perantara pengambilan data. Biasanya proxy Tranparents ini bisa kita gunakan untuk mempercepat akses ke suatu website. Akan tetapi kalau kita menggunakan proxy Transparen ini IP kita tetap bisa terdeteksi atau terbaca pada server IP yang kita akses datanya dengan metode pelacakan IP yang lebih rumit.
Proxy Animouse :
Dengan Proxy Animouse selain sebagai perantara, proxy ini juga akan memblokir data IP kita sehingga IP sebenarnya kita tidak bisa dibaca oleh server website yang kita ambil atau kita akses datanya, dan yang terbaca pada server website adalah IP Proxy tersebut. Tapi biasanya kecepatan akses lebih lambat dari pada Proxy Transparent.
Beberapa Keuntungan dari Penggunaan memakai Proxy antara lain :
  1. Proxy bisa menyembunyikan identitas IP anda.
  2. Mempercepat akses ke suatu website.
  3. Dapat digunakan untuk mengakses suatu website atau IP yang diblokir oleh Penyedia ISP atau Penyedia jaringan Internet tertentu (Dengan Proxy Tertentu )
  4. Proxy dapat digunakan untuk memblokir akses ke suatu IP atau website ( Dengan Proxy tertentu )
  5. Meningkatkan Privacy atau keamanan karena proxy ini akan menfilter cookies yang tidak diinginkan dan tersimpan dalam keadaan ter- encrypsi ( Proxy Tertentu)
Adapun keuntungan dari penggunaan diatas tetap tergantung dari spesifikasi, jenis dan kualitas Proxy yang anda gunakan. Jadi tidak semua proxy bisa difungsikan untuk hal diatas.

PACKET FILTERING

Penapisan paket (bahasa Inggris: Packet filtering) adalah mekanisme yang dapat memblokir paket-paket data jaringan yang dilakukan berdasarkan peraturan yang telah ditentukan sebelumnya.
Packet filtering adalah salah satu jenis teknologi keamanan yang digunakan untuk mengatur paket-paket apa saja yang diizinkan masuk ke dalam sistem atau jaringan dan paket-paket apa saja yang diblokir. Packet filtering umumnya digunakan untuk memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari alamat IP yang mencurigakan, nomor port TCP/UDP yang mencurigakan, jenis protokol aplikasi yang mencurigakan, dan kriteria lainnya. Akhir-akhir ini, fitur packet filtering telah dimasukkan ke dalam banyak sistem operasi (IPTables dalam GNU/Linux, dan IP Filter dalam Windows) sebagai sebuah fitur standar, selain tentunya firewall dan router.

Implementasi

Packet filtering terbagi menjadi dua jenis, yakni:
  • Static packet filtering (Penapisan paket statis)
  • Dynamic packet filtering (Penapisan paket dinamis), atau sering juga disebut sebagai Stateful Packet Filter.

Packet filtering statis

Cara kerja penapis paket statis
Static packet filtering akan menentukan apakah hendak menerima atau memblokir setiap paket berdasarkan informasi yang disimpan di dalam header sebuah paket (seperti halnya alamat sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan, jenis protokol, serta informasi lainnya). Jenis ini umumnya ditemukan di dalam sistem-sistem operasi dan router dan menggunakan sebuah tabel daftar pengaturan akses (access control list) yang berisi peraturan yang menentukan "takdir" setiap paket: diterima atau ditolak.
Administrator jaringan dapat membuat peraturan tersebut sebagai daftar yang berurutan. Setiap paket yang datang kepada filter, akan dibandingkan dengan setiap peraturan yang diterapkan di dalam filter tersebut, hingga sebuah kecocokan ditemukan. Jika tidak ada yang cocok, maka paket yang datang tersebut ditolak, dan berlaku sebaliknya.
Peraturan tersebut dapat digunakan untuk menerima paket atau menolaknya dengan menggunakan basis informasi yang diperoleh dari header protokol yang digunakan, dan jenis dari paket tersebut. Kebanyakan perangkat yang memiliki fitur packet filtering, menawarkan kepada administrator jaringan untuk membuat dua jenis peraturan, yakni inbound rule dan outbound rule. Inbound rule merujuk kepada inspeksi paket akan dilakukan terhadap paket yang datang dari luar, sementara outbound rule merujuk inspeksi paket akan dilakukan terhadap paket yang hendak keluar.

Packet filterig dinamis

Cara kerja penapis paket dinamis
Dynamic packet filtering beroperasi seperti halnya static packet filtering, tapi jenis ini juga tetap memelihara informasi sesi yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket antara dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi sesuai kebutuhan. Jenis ini seringnya diimplementasikan di dalam produk firewall, di mana produk-produk tersebut dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk ke jaringan dan aliran data keluar dari jaringan.
Sebagai contoh, sebuah dynamic packet filter dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa sehingga hanya lalu lintas inbound protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) saja yang diizinkan masuk jaringan, sebagai respons dari request dari klien HTTP yang berada di dalam jaringan. Untuk melakukan hal ini, lalu lintas oubound yang melalui port 80/TCP akan diizinkan, sehingga request HTTP dari klien yang berada di dalam jaringan dapat diteruskan dan disampaikan ke luar jaringan. Ketika sebuah request HTTP outbound datang melalui filter, filter kemudian akan melakukan inspeksi terhadap paket untuk memperoleh informasi sesi koneksi TCP dari request yang bersangkutan, dan kemudian akan membuka port 80 untuk lalu lintas inbound sebagai respons terhadap request tersebut. Ketika respons HTTP datang, respons tersebut akan melalui port 80 ke dalam jaringan, dan kemudian filter pun menutup port 80 untuk lalu lintas inbound.
Pendekatan seperti ini tidak mungkin dilakukan di dalam static packet filtering, yang hanya dapat dikonfigurasikan untuk memblokir lalu lintas inbound ke port 80 atau membukanya, bukan sebagian dari lalu lintas tersebut. Meskipun demikian, dynamic packet filtering juga dapat dikelabui oleh penyerang, karena para penyerang dapat "membajak" sebuah sesi koneksi TCP dan membuat lalu lintas yang datang ke jaringan merupakan lalu lintas yang diizinkan. Selain itu, dynamic packet filtering juga hanya dapat digunakan pada paket-paket TCP saja, dan tidak dapat digunakan untuk paket User Datagram Protocol (UDP) atau paket Internet Control Message Protocol (ICMP), mengingat UDP dan ICMP bersifat connectionless yang tidak perlu membangun sebuah sesi koneksi (seperti halnya TCP) untuk mulai berkomunikasi dan bertukar informasi.
 Sumber : Wikipedia

FIREWALL

     Firewall adalah sebuah sistem atau grup sistem yang menjalankan kontrol akses keamanan diantara jaringan internal yang aman dan jaringan yang untrusted seperti internet.Firewall didesain untuk mengijinkan trusted data atau data yang dipercaya lewat, menolak layanan yang mudah diserang, mencegah jaringan internal dari serangan  luar yang bisa menembus firewall setiap waktu.
     Umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker (peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya) menjadi wajib. 
 
 Komponen Sistem Firewall 
Firewall dapat berupa PC, router, midrange, mainframe, UNIX workstation, atau gabungan dari yang tersebut diatas.Firewall dapat terdiri dari satu atau lebih komponen fungsional sebagai berikut :
  - Packet-filtering router
  - Application level gateway (proxy)
  - Circuit level gateway  
Contoh Tipe Firewal
Firewall terdiri dari satu atau lebih elemen software yang berjalan pada satu atau lebih host.
Tipe-tipe firewall adalah  sebagai berikut:
  - Packet-filtering Firewall
  - Dual-homed Gateway Firewall
  - Screened Host Firewall
  - Screened Subnet Firewall 
Packet-filtering Firewall 
 •Terdiri dari sebuah router yang diletakkan diantara jaringan eksternal dan jaringan internal yang aman. 
 •Rule Packet Filtering didefinisikan untuk mengijinkan atau menolak traffic.
 
Dual-homed Gateway Firewall
•Dual-home host sedikitnya mempunyai dua interface jaringan dan dua IP address.
•IP forwarding dinonaktifkan pada firewall, akibatnya trafik IP pada kedua interface tersebut kacau di firewall karena tidak ada jalan lain bagi IP melewati firewall kecuali melalui proxy atau SOCKS.
•Serangan yang datang dari layanan yang tidak dikenal akan diblok. 
 
Screened Host Firewal
•Terdiri dari sebuah packet-filtering router dan application level gateway
•Host berupa application level gateway yang dikenal sebagai “bastion host”
•Terdiri dari dua router packet filtering dan sebuah bastion host
Screened Subnet Firewall
•Menyediakan tingkat keamanan yang tinggi daripada tipe firewall yang lain
•Membuat DMZ(Demilitarized Zone) diantara jaringan internal dan eksternal,sehingga router luar hanya mengijinkan akses dari luar bastion host ke information server dan router dalam hanya mengijinkan akses dari jaringan internal ke bastion host
 •Router dikonfigurasi untuk meneruskan semua untrusted traffic ke bastion host dan pada kasus yang sama juga ke information server.
Sumber : http://belajarit.um.ac.id/index.php/jaringan/18-pengenalan-jaringan-komputer/65-firewall.html

PC Router

Istilah PC Router bila kita lihat berasal dari dua kata yaitu PC dan Router. PC ( Personal Computer ) adalah sebuah perangkat set komputer yang berupa alat komputasi yang umum kita gunakan dalam kehidupan untuk membantu kita dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan persoalan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari – hari. Sedangkan Router adalah perangkat yang digunakan untuk merutekan jalur data antar network, mengatur lalu lintas jalur data antar network sehingga proses transfer data dapat berlangsung dengan baik dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Router ini akan menentukan jalur terbaik dalam proses transfer data, mencari jalan terbaik sehingga data dari host suatu jaringan akan terkirim dan sampai dengan baik pada host lainnya yang berada pada segmen jaringan yang berbeda. Router juga dapat diartikan sebagai perangkat keras yang berfungsi untuk memfasilitasi transmisi paket data melalui jaringan komputer. Dari pengertian PC dan Router yang sudah disampikan tersebut dapat dikatakan bahwa PC Router adalah perangkat pengatur lalu lintas data antar segmen jaringan yang berbeda dengan memanfaatkan Personal Computer sebagai device atau alatnya. Dengan perkataan lain PC Router adalah PC yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi layaknya sebuah router yang mengatur lalu lintas data. Dengan penggunaan PC sebagai router jaringan, maka kita dapat memanfaatkan PC yang tidak perlu spesifikasi yang tinggi sebagai router sehingga kita dapat menekan biaya, dibandingkan dengan pembelian dedicated router yang digunakan sebagai router, selain harganya relatif mahal, juga maintenance terhadap jenis router ini cukup sulit.
Kelebihan dan Kekurangan PC Router
PC yang digunakan sebagai router memilki kelebihan dan juga kekurangan. Secara singkat dapat saya sampaikan sebagai berikut.
Kelebihan
  •  Lebih murah dalam hal biaya bila dibandingkan harga router original.
  •  Mudah dalam penyetingan dan konfigurasi router.
  •  Mudah dalam penambahan fitur baru.
  •  Multifungsi artinya dapat berfungsi sebagai sebagai router atau PC.
  •  Maintenance atau perawatan router lebih mudah seperti merawat PC biasa.
  •  Hemat biaya karena tidak perlu membeli dedicated router.
  •  Dapat diinstal sistem operasi yang memang khusus didesain untuk router.
  •  Sistem yang digunakan dapat berbasis Windows atau Linux/ Unix.
  • Dapat berperan ganda sebagai PC biasa selain router bila memakai WinRoute.
Kekurangan
  • Pilihan koneksinya terbatas tergantung jumlah network card dan slot PCI yang tersedia.
  • Kestabilan kerja tidak sebaik dedicated router.
  • Bila device komputer mengalami masalah maka router dalam jaringan tidak akan berfungsi.
  • Ada harga ada kinerja, berbeda dengan dedicated router yang mahal semisal Cisco yang neniliki kestabilan kerja yang tinngi.
  • Dengan peran ganda yang diemban router, maka kinerja PC router akan menjadi berat.
Sumber : http://gusfumi.wordpress.com/2010/05/03/pc-router/

ROUTER

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

  • Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
  • Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Sumber : www.wikipedia.com